Non performing loan atau
kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja
fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau
penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana.
Bank Indonesia (BI)
melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah
(NPL) adalah sebesar 5%. Rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut:
Rasio NPL = (Total NPL / Total Kredit )x 100%
Misalnya suatu bank mengalami kredit bermasalah sebesar 50
dengan total kredit sebesar 1000, sehingga rasio NPL bank tersebut adalah 5%
(50 / 1000 = 0.05).
Beberapa Hal Yang Mempengaruhi NPL Suatu Perbankan
Menurut pendapat penulis terdapat beberapa
hal yang mempengaruhi atau dapat menyebabkan naik turunnya NPL suatu bank, diantaranya
dalah sebagai berikut:
a.
Kemauan atau itikad baik
debitur
Kemampuan debitur dari
sisi financial untuk melunasi pokok dan bunga pinjaman tidak akan ada artinya
tanpa kemauan dan itikad baik dari debitur itu sendiri.
b.
Kebijakan pemerintah dan
Bank Indonesia
Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi
tinggi rendahnya NPL suatu perbankan, misalnya kebijakan pemerintah tentang
kenaikan harga BBM akan menyebabkan perusahaan yang banyak menggunakan BBM
dalam kegiatan produksinya akan membutuhkan dana tambahan yang diambil dari
laba yang dianggarkan untuk pembayaran cicilan utang untuk memenuhi biaya
produksi yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan
dalam membayar utang-utangnya kepada bank. Demikian juga halnya dengan PBI,
peraturan-peraturan Bank Indonesia mempunyai pengaruh lansung maupun tidak
lansung terhadap NPL suatu bank. Misalnya BI menaikan BI Rate yang akan
menyebabkan suku bunga kredit ikut naik, dengan sendirinya kemampuan debitur
dalam melunasi pokok dan bunga pinjaman akan berkurang.
c.
Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kemampuan debitur dalam melunasi utang-utangnya.
Indikator-indikator ekonomi makro yang mempunyai pengaruh terhadap NPL diantaranya
adalah sebagai berikut:
* Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga secara menyeluruh dan terus
menerus. Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan kemampuan debitur untuk melunasi
utang-utangnya berkurang.
* Kurs rupiah
Kurs rupiah mempunayai pengaruh juga terhadap NPL
suatu bank karena aktivitas debitur perbankan tidak hanya bersifat nasioanal
tetapi juga internasional.
contoh ilustrasinya :
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar