Waktu Tak Dapat di
Duga
Hari demi hari kini sudah menjadi
kebiasaan hari dilewati dengan kesibukan, tugas mulai bertambah, waktu terasa
singkat, siang yang terang cepat berganti malam yang gelap. Riri kelas 3 SMA
(Sekolah Menengah Atas), merasakan hal seperti itu setiap harinya termasuk
minggu, waktu istirahatnya digunakan untuk mengerjakan tugas.
Memasuki bulan Januari,
ada perbaikan nilai yang kurang saat disemester 1 kelas 3 SMA
Riri kekurangan nilai
dalam pelajaran matematika, tugas yang harus dibuat adalah 2 pembahasan matematika
yang telah diajarkan dari kelas 1 sampai kelas 3 semester 1 dalam bentuk power
point.
Riri menggumam “yaah.. sudah banyak
tugas, ditambah ada perbaikan nilai matematika, aku jadi tambah sulit untuk
istirahat”.
Riri sering tertidur hingga larut
malam karena mengerjakan banyak tugas, sekarang hari Minggu, Riri berencana
setelah menyelesaikan tugas-tugasnya akan pergi ke Cianjur untuk menjenguk
kakek yang awal bulan januari sudah terbaring sakit, akan tetapi yang
direncanakannya tidak bisa dilakukan, karena tugas belum dapat diselesaikan
semuanya saat hari itu juga..
Hari demi hari
terlewati tugas-tugas sudah mulai berkurang untuk diselesaikan, hari semakin
terasa cepat..
Kini hari Rabu,
Riri pulang sekolah
sore karena kelas 3 SMA setiap hari ada bimbingan belajar dari sekolah kecuali
hari sabtu,,
Sampai di depan rumah..
Riri mengucap salam “Assalammualaikum”
Adiknya Riri yang
bernama Fitri menjawab salam “Waalaikumsalam”
“dik, kenapa rumah
sepi, ayah dan bunda kemana??” tanya Riri.
“Ayah sama Bunda
kerumah kakek, sakitnya kakek membuat Bunda khawatir” jawab Fitri.
Riri berkata “oh..
semoga keadaa kakek disana baik-baik saja ya dik”.
Fitri menjawab “AMINN..
“
“ya sudah kakak mau ke
kamar ya kembali menyelesaikan tugas, kali ini mengerjakan tugas perbaikan nilai matematika”.
Fitri menjawab “Ok
kak...”
Matahari telah
terbenam berganti malam yang gelap Riri masih mengerjakan tugas perbaikan
matematikanya, tak lama Ayah pulang kerumah, untuk mengabarkan bunda tidak ikut
pulang dengan ayah, bunda ingin menjaga kakek di Cianjur.
Ayah mengetuk pintu “tok..tok..tok.. Assalammualaikum”.
Riri membuka pintu dan
menjawab salam “waalaikumsalam Ayah, Ayah, Bunda mana, bunda tidak ikut
pulang??”
Ayah menjawab “tenang,
bunda ingin menjaga kakek disana, lebih baik kita banyak berdoa untuk
kesembuhan kakek”.
“iya, Ayah, aku
berharap kakek baik-baik saja, ayah aku kembali mengerjakan tugas lagi ya”
jawab Riri.
“iya, semoga kakek
baik-baik saja, ya sudah sana kerjakan tugasnya jangan sampai larut malam ya..“
Riri menjawab “siiippp
dehh ayah.. “
Malam yang gelap
semakin larut, waktu tak terasa begitu
cepat telah menunjukan jam 00.05, Riri pun segera lekas tidur, mengingat pesan
dari ayahnya..
Setelah beberapa menit
Riri tertidur, Ayah Riri mengetuk pintu dengan gelisah.
“Riri ayoo bangun.. “ayah
membangunkan Riri.
Riri pun terbangun “iya,
Ayah, ada apa?”
Ayah menjawab “Ayo siapkan
baju ganti untuk kamu, Fitri dan Bunda, sekarang kita langsung ke Cianjur, ayah
mendapat kabar, kakek telah meninggal dunia nak(dengan mulut terbata-bata), ayo
bangunkan adikmu fitri”.
Sejenak Riri terdiam,
dan mengucap “innalillahi wainnailaihi rojiun.. kakeekk” .
Mata Riri meneteskan air mata begitu sedih kehilangan kakek yang amat Riri sayang, Riri pun segera memasukan baju-baju yang akan dibawa ke dalam tas, malam itu Riri, Ayah dan Fitri, langsung menuju Cianjur, Ayah menyetir mobil dengan kecepatan tinggi, 1 jam kurang Riri sampai di rumah kakek, dan bertemu dengan Bunda.
Sesampainya dirumah
kakek dengan keluarga yang lain berdatangan saat malam itu juga...
Riri menemui Bundanya (dengan
meneteskan air mata) “bundaaaaa...”
Bunda memeluk Riri (dengan
menangis) “iya nak ini bunda, kakek telah meninggal dunia nak..”
Riri bertanya “kakek meninggal
dunia jam berapa bunda?”
Bunda menjawab “sekitar
pukul 00.05”
Riri sejenak terdiam, terlintas dalam pikirannya “jam 00.05??? aku juga tertidur, tapi aku dapat tebangun lagi jam 1 kurang, tapi kakek??, dalam waktu yang sama dia tertidur dan tak terbangun lagi, kakek menghela napas terakhirnya”.
Waktu begitu sulit tuk diduga, tiada waktu dan kejadian yang dapat diketahui sebelumnya, waktu menjadi rahasia dibaliknya, tak dapat diketahui apa yang akan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar