Databases dengan Sarana Penyimpanan Sekunder
Database menurut Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.
D, ”Pengenalan Komputer”, (1999:71), database adalah suatu sistem informasi
yang menginterasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya. Tujuan database adalah untuk menentukan data yang dibutuhkan
dalam sistem, sehingga informasinya yang dihasilkan dapat dipenuhi dengan baik
Database adalah
susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan,
yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode
tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
Penyimpanan sekunder ( secondary storage)
adala sarana penyimpanan yang berada satu tingkat di bawah memori utama
sebuah komputer dalam hirarki memori. Tidak seperti memori utama
komputer,penyimpanan sekunder tidak memiliki hubungan langsung dengan
prosesor melalui bus, sehingga harus melewati M/K.
Penyimpanan sekunder terbagi
2:
Ø SASD
(Penyimpanan berurutan)
Penyimpanan
berurutan (sequential) adalah media penimpanan untuk mengisikan
catatan yang diatur dalam susunan tertentu.
Ø
DASD (Penyimpanan akses langsung)
Peralatan penyimpanan akses langsung yang disebut DASD, memungkinkan
mekanisme baca/tulis dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara
urut.
Sarana penyimpanan sekunder memiliki
ciri-ciri umum sebagai berikut:
·
Non volatile(tahan lama). Walaupun komputer
dimatikan, data-data yang disimpan di sarana penyimpanan sekunder tidak
hilang. Data disimpan dalam piringan-piringan magnetik.
·
Tidak berhubungan langsung dengan bus CPU. Dalam
struktur organisasi komputer modern,
sarana penyimpanan sekunder terhubung
dengan northbridge. Northbridge yang menghubungkan
sarana penyimpanan sekunder pada M/K dengan bus CPU.
·
Lambat. Data yang berada di
sarana penyimpanan sekunder memiliki waktu yang lebih lama untuk
diakses ( read/write) dibandingkan dengan mengakses di memori utama.
Selain disebabkan olehbandwidth bus yang lebih rendah, hal ini juga dikarenakan
adanya mekanisme perputaran head dan piringan magnetik yang memakan
waktu.
·
Harganya murah. Perbandingan harga yang dibayar
oleh pengguna per byte data jauh lebih murah dibandingkan dengan
harga memori utama.
·
Menyimpan berkas secara permanen. Data atau
berkas diletakkan secara fisik pada piringan magnet dari disk, yang tidak
hilang walaupun komputer dimatikan ( non volatile)
·
Menyimpan program yang belum dieksekusi
prosesor. Jika sebuah program ingin dieksekusi oleh prosesor, program
tersebut dibaca dari disk, lalu diletakkan di memori utama komputer untuk
selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi proses.
·
Memori virtual. Adalah mekanisme sistem operasi
untuk menjadikan beberapa ruang kosong dari disk menjadi alamat-alamat memori
virtual, sehingga prosesor bisa menggunakan memorivirtual ini seolah-olah
sebagai memori utama. Akan tetapi, karena letaknya
di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori virtual menjadi
jauh lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.
·
Sistem operasi memiliki peran penting dalam
manajemen penyimpanan sekunder. Tujuan penting dari manajemen ini
adalah untuk keamanan, efisiensi, dan optimalisasi penggunaan
sarana penyimpanan sekunder.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar